JAKARTA - Memasuki awal pekan perdagangan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan kembali menjadi perhatian pelaku pasar.
Pada Senin, 22 Desember 2025, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah seiring berkurangnya hari perdagangan menjelang akhir tahun. Kondisi tersebut membuat investor cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil posisi, sambil menimbang berbagai sentimen global dan domestik yang masih memengaruhi arah pasar saham.
Meski demikian, terdapat sejumlah faktor positif yang tetap memberi penopang pergerakan IHSG. Kinerja bursa global yang relatif solid serta pergerakan harga komoditas yang menguat menjadi sentimen yang patut dicermati. Di sisi lain, aksi ambil untung dan tekanan nilai tukar rupiah menjadi tantangan tersendiri bagi pergerakan indeks dalam jangka pendek.
Baca Juga
Sentimen Global Masih Memberi Dukungan
Dari sisi global, penguatan indeks-indeks utama di Wall Street pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu memberikan sinyal positif bagi pasar saham Asia, termasuk Indonesia. Kinerja solid saham-saham berkapitalisasi besar, terutama di sektor teknologi, menjadi salah satu pendorong utama penguatan tersebut.
Bangkitnya kembali saham-saham berbasis kecerdasan buatan setelah sempat dilanda volatilitas turut meningkatkan optimisme pelaku pasar. Saham-saham teknologi global kembali dilirik seiring proyeksi kinerja yang dinilai masih menjanjikan, meskipun sebelumnya sempat tertekan oleh isu valuasi dan pendanaan.
Selain itu, mayoritas harga komoditas global tercatat mengalami penguatan. Kondisi ini dinilai dapat memberikan sentimen positif bagi pasar domestik, mengingat sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia memiliki keterkaitan erat dengan pergerakan harga komoditas internasional.
Tekanan Domestik Masih Perlu Diwaspadai
Di tengah sentimen global yang relatif kondusif, pasar domestik tetap menghadapi sejumlah tantangan. Menipisnya jumlah hari perdagangan menjelang penutupan tahun kerap mendorong investor melakukan aksi profit taking, terutama pada saham-saham yang telah mencatatkan kenaikan signifikan sepanjang tahun.
Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah yang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi menjadi katalis negatif bagi pasar. Tekanan pada rupiah dapat memengaruhi sentimen investor, khususnya pada saham-saham yang memiliki eksposur terhadap mata uang asing.
Kondisi tersebut membuat pergerakan IHSG diperkirakan cenderung terbatas. Pelaku pasar dinilai akan lebih selektif dalam memilih saham, sembari menunggu kepastian arah pasar menjelang pergantian tahun.
Proyeksi Pergerakan IHSG Hari Ini
Berdasarkan analisis CGS International Sekuritas Indonesia, IHSG pada perdagangan hari ini diprediksi bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah terbatas. Indeks diperkirakan bergerak pada kisaran area support di level delapan ribu lima ratus dua puluh satu hingga delapan ribu empat ratus empat puluh tiga.
Sementara itu, area resist IHSG berada pada rentang delapan ribu enam ratus sembilan puluh enam hingga delapan ribu tujuh ratus tujuh puluh enam. Pergerakan dalam rentang tersebut mencerminkan kondisi pasar yang masih berada dalam fase konsolidasi.
Pelaku pasar disarankan untuk mencermati pergerakan indeks secara bertahap, mengingat volatilitas masih berpotensi terjadi seiring masuknya sentimen baru baik dari dalam maupun luar negeri.
Optimisme Saham Teknologi Global
Penguatan pasar saham global turut didorong oleh kinerja saham-saham teknologi yang kembali mencuri perhatian. Produsen chip Micron Technology, misalnya, mencatatkan lonjakan harga saham setelah menyampaikan proyeksi kinerja yang dinilai solid oleh pelaku pasar.
Saham-saham teknologi berkapitalisasi besar melanjutkan penguatan sejak sesi perdagangan sebelumnya. Kondisi ini turut memicu kembali optimisme terhadap sektor kecerdasan buatan yang sempat tertekan akibat kekhawatiran valuasi tinggi.
Selain Micron, saham Nvidia juga mencatatkan penguatan seiring kabar peninjauan izin penjualan chip kecerdasan buatan ke China. Sentimen tersebut menjadi katalis tambahan bagi saham-saham teknologi global.
Tak hanya itu, saham Oracle turut melonjak signifikan setelah adanya kesepakatan strategis terkait operasional TikTok di Amerika Serikat. Perkembangan tersebut menambah optimisme pasar terhadap prospek bisnis perusahaan teknologi besar di tengah dinamika global.
Secara keseluruhan, kombinasi sentimen global yang positif dan kehati-hatian investor domestik membuat pergerakan IHSG diperkirakan berlangsung dinamis. Investor diimbau tetap disiplin dalam mengelola risiko serta mencermati peluang yang muncul di tengah fluktuasi pasar menjelang akhir tahun.
Enday Prasetyo
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Relaksasi Kartu Kredit Dinilai Jaga Stabilitas Konsumsi Rumah Tangga
- Senin, 22 Desember 2025
Terpopuler
1.
Pemerintah Siapkan Aturan Baru LPG 3 Kg Pakai NIK
- 22 Desember 2025
2.
KSP Dorong Program Perumahan Pemerintah Cetak Pengembang Berkualitas
- 22 Desember 2025
3.
4.
Jelang Nataru Volume Kendaraan Meningkat ke Timur Trans Jawa
- 22 Desember 2025
5.
Wapres Pastikan Pasokan Listrik Nias Aman Selama Nataru
- 22 Desember 2025













