Pemerintah Perkuat Perlindungan Disabilitas Korban Banjir Bandang Sibolga
- Senin, 22 Desember 2025
JAKARTA - Kehadiran negara kembali ditegaskan dalam penanganan kelompok rentan terdampak bencana alam.
Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas yang menjadi korban banjir bandang di Kota Sibolga, Sumatera Utara, melalui penyaluran berbagai bentuk bantuan sosial dan alat bantu mobilitas.
Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana agar penyandang disabilitas tetap mendapatkan perlindungan, jaminan sosial, serta dukungan rehabilitasi yang memadai. Bantuan ini diharapkan dapat membantu para penerima manfaat untuk kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih layak.
Baca JugaBRIN Pastikan Arsinum Optimal Penuhi Air Bersih Warga Sumatera
Melalui sinergi lintas lembaga, pemerintah menegaskan bahwa penanganan bencana tidak hanya berfokus pada pemulihan infrastruktur, tetapi juga pada pemulihan kualitas hidup masyarakat, terutama kelompok rentan yang membutuhkan perhatian lebih.
Penyaluran Bantuan Sosial untuk Penyandang Disabilitas
Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyalurkan bantuan kepada penyandang disabilitas terdampak banjir bandang di Kota Sibolga. Bantuan tersebut disalurkan melalui program Asistensi Rehabilitasi Sosial atau ATENSI, disertai bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan dasar penerima manfaat.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf kepada para penyandang disabilitas. Kegiatan berlangsung di Kantor Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat Hephata HKBP Sibolga pada Minggu, 21 Desember 2025, dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Adapun bantuan yang disalurkan meliputi ratusan paket sembako serta alat bantu mobilitas. Total bantuan yang diberikan mencerminkan komitmen pemerintah dalam memastikan kelompok disabilitas tidak tertinggal dalam proses pemulihan pascabencana.
Jenis Bantuan dan Kolaborasi Lintas Lembaga
Bantuan yang disalurkan terdiri atas 407 paket sembako, 13 unit kursi roda, serta dua paket kruk atau alat bantu berjalan. Seluruh bantuan tersebut memiliki total nilai sebesar Rp433.345.000 dan disesuaikan dengan kebutuhan penyandang disabilitas terdampak bencana.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Sosial, Komisi Nasional Disabilitas, serta RBM Hephata HKBP Sibolga. Kolaborasi ini dinilai penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan benar-benar menjawab kebutuhan penerima manfaat.
Melalui kerja sama tersebut, proses pendataan hingga penyaluran bantuan dapat dilakukan secara lebih terstruktur. Hal ini sekaligus memperkuat peran komunitas dan lembaga sosial dalam mendukung kebijakan pemerintah di bidang kesejahteraan sosial.
Komitmen Negara Hadir bagi Kelompok Rentan
Dalam kesempatan tersebut, Saifullah Yusuf menegaskan bahwa kehadiran negara menjadi sangat penting dalam melindungi dan memulihkan kelompok rentan terdampak bencana. Menurutnya, penyandang disabilitas membutuhkan dukungan yang menyeluruh, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun psikologis.
“Kami memberikan dukungan dalam rangka perlindungan dan jaminan sosial, sekaligus rehabilitasi. Saya diberikan data yang lengkap sehingga mempermudah kami untuk menyalurkan bantuan. Saya juga berterima kasih kepada RBM Hephata yang berperan membantu penyandang disabilitas, termasuk yang membutuhkan trauma healing akibat bencana,” ujar Mensos Gus Ipul.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat materiil, tetapi juga mencakup upaya pemulihan psikososial. Pemerintah ingin memastikan bahwa penyandang disabilitas dapat bangkit dan pulih secara utuh pascabencana.
Apresiasi dan Harapan Keberlanjutan Program
Sementara itu, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Jonna Aman Damanik, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat dan kolaboratif yang dilakukan pemerintah. Ia menilai perhatian terhadap penyandang disabilitas pascabencana merupakan wujud nyata dari kehadiran negara.
“Kami mengapresiasi Kementerian Sosial dan pihak-pihak lain yang telah memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas. Pada prinsipnya, kami ingin memastikan bahwa negara benar-benar hadir melalui peran dan fungsi masing-masing,” ungkapnya.
Dukungan juga disampaikan oleh Direktur Panti Karya RBM Hephata HKBP Sibolga, Risma Siregar. Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan serta bantuan yang diberikan kepada para penyandang disabilitas.
“Kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan ini. Bahkan sebelum kami menyampaikan isi lubuk hati kami, Bapak Menteri sudah menjawabnya.
Dalam rangka mewujudkan masyarakat inklusif tahun 2030, para penyandang disabilitas perlu terus diberdayakan. Bapak dari Kementerian Sosial, kami dari umat Kristiani pelayan bidang sosial, kita bersama-sama melayani masyarakat,” tutur Risma.
Melalui kolaborasi lintas lembaga ini, pemerintah berharap kebutuhan dasar, pemulihan psikososial, serta keberlangsungan hidup penyandang disabilitas terdampak bencana dapat terpenuhi secara lebih optimal. Upaya ini juga menjadi bagian dari komitmen jangka panjang untuk membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan sosial.
Enday Prasetyo
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
OJK Proyeksikan Pertumbuhan Fintech Lending Positif hingga Tahun 2026
- Senin, 22 Desember 2025
Berita Lainnya
Pasar Properti Kondusif Podomoro Golf View Percepat Serah Terima Hunian
- Senin, 22 Desember 2025
Transformasi Transportasi Hijau Global Dorong Lingkungan Lebih Berkelanjutan
- Senin, 22 Desember 2025
Terpopuler
1.
BRIN Pastikan Arsinum Optimal Penuhi Air Bersih Warga Sumatera
- 22 Desember 2025
2.
Kemenag Perkuat Literasi Ilmu Falak Bagi Generasi Muda Indonesia
- 22 Desember 2025
3.
4.
5.
Telkom Siapkan Infrastruktur Digital Andal Sambut Natal Tahun Baru
- 22 Desember 2025












