Senin, 22 Desember 2025

IHSG Menguat Jelang Libur Natal Tahun Baru Pasar Saham

IHSG Menguat Jelang Libur Natal Tahun Baru Pasar Saham
IHSG Menguat Jelang Libur Natal Tahun Baru Pasar Saham

JAKARTA - Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru, pelaku pasar modal menunjukkan sikap yang relatif optimistis. Sentimen positif tersebut tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang kembali bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. 

Aktivitas transaksi di Bursa Efek Indonesia sejak pagi hari memperlihatkan minat beli yang masih terjaga, meskipun pasar berada di ambang masa libur panjang.

Pada perdagangan Senin pagi, IHSG dibuka menguat dan langsung bergerak di kisaran level 8.600-an. Berdasarkan data RTI, pada pukul 9.12 WIB IHSG tercatat berada di level 8.630,15 atau naik 0,24% setara 20,59 poin. Kenaikan ini mencerminkan respons pasar yang cukup stabil di tengah minimnya katalis domestik menjelang libur akhir tahun.

Baca Juga

OJK Proyeksikan Pertumbuhan Fintech Lending Positif hingga Tahun 2026

Pergerakan Awal Indeks di Zona Hijau

Sejak pembukaan perdagangan, IHSG langsung mencatatkan penguatan. Indeks dibuka di level 8.629,25 dan sempat bergerak ke level tertinggi 8.646,93. Sementara itu, level terendah yang tersentuh pada awal sesi berada di posisi 8.613,01. Rentang pergerakan ini menunjukkan fluktuasi yang relatif terkendali dengan kecenderungan menguat.

Penguatan IHSG pada awal perdagangan ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar masih melakukan akumulasi pada sejumlah saham, meskipun sebagian investor mulai bersikap selektif. Momentum jelang libur Natal dan Tahun Baru kerap diwarnai oleh penyesuaian portofolio, baik untuk mengamankan keuntungan maupun mempersiapkan strategi awal tahun.

Dalam kondisi seperti ini, pergerakan indeks cenderung dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan regional, mengingat minimnya agenda ekonomi domestik yang berdampak besar dalam jangka pendek. Meski demikian, penguatan IHSG di awal sesi tetap memberikan sinyal positif bagi pasar.

Aktivitas Transaksi dan Dinamika Saham

Dari sisi aktivitas perdagangan, volume transaksi tercatat cukup tinggi pada awal sesi. Hingga pagi hari, volume transaksi mencapai 5,45 miliar saham dengan nilai transaksi atau turnover sebesar Rp2,84 triliun. Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 422.517 kali, menandakan bahwa aktivitas jual beli masih berlangsung aktif.

Jika dilihat dari pergerakan saham secara keseluruhan, jumlah saham yang melemah masih lebih banyak dibandingkan saham yang menguat. Tercatat sebanyak 218 saham mengalami penguatan, sementara 327 saham melemah, dan 156 saham lainnya bergerak stagnan atau tidak mengalami perubahan harga.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun IHSG bergerak menguat, penguatan indeks ditopang oleh saham-saham tertentu dengan kapitalisasi besar atau bobot signifikan terhadap indeks. Sementara itu, sebagian saham lainnya masih mengalami tekanan jual, seiring dengan sikap hati-hati investor menjelang libur panjang.

Sentimen Regional Ikut Menopang Pasar

Pergerakan IHSG juga tidak terlepas dari sentimen positif yang datang dari bursa saham Asia. Pada perdagangan yang sama, sejumlah indeks utama di kawasan Asia terpantau bergerak menguat. Indeks Nikkei di Jepang mencatatkan kenaikan sebesar 2,13%, menunjukkan optimisme investor terhadap pasar saham Negeri Sakura.

Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong juga berada di zona hijau dengan penguatan 0,51%. Di China, Shanghai Composite Index tercatat naik 0,64%. Penguatan indeks-indeks regional ini memberikan dukungan psikologis bagi pasar saham Indonesia, khususnya di tengah minimnya sentimen domestik yang kuat.

Korelasi pergerakan pasar Asia kerap menjadi acuan bagi investor di dalam negeri, terutama dalam menentukan arah perdagangan jangka pendek. Ketika mayoritas bursa regional menguat, peluang IHSG untuk bertahan di zona hijau cenderung lebih besar.

Antisipasi Investor Jelang Libur Akhir Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, sebagian investor biasanya mulai mengurangi aktivitas perdagangan untuk menghindari volatilitas yang tidak terduga. Namun, kondisi pasar saat ini menunjukkan bahwa minat transaksi masih cukup terjaga, meskipun dengan kecenderungan yang lebih selektif.

Penguatan IHSG di awal perdagangan dapat diartikan sebagai sinyal bahwa pelaku pasar masih melihat peluang, baik untuk trading jangka pendek maupun akumulasi saham tertentu. Di sisi lain, dominasi saham yang melemah juga mencerminkan kehati-hatian investor dalam mengambil posisi baru.

Dengan situasi global yang relatif stabil dan pergerakan bursa regional yang positif, pasar saham domestik masih memiliki ruang untuk bergerak konsolidatif hingga akhir tahun. Namun, investor tetap perlu mencermati dinamika global serta potensi perubahan sentimen setelah libur panjang berakhir.

Secara keseluruhan, penguatan IHSG jelang libur Natal dan Tahun Baru mencerminkan keseimbangan antara optimisme dan kehati-hatian. Pasar bergerak positif, tetapi tidak lepas dari selektivitas dan pengelolaan risiko yang ketat dari para pelaku pasar.

Ibtihal Afrah Watahani

Ibtihal Afrah Watahani

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Peretasan BI Fast Picu OJK Perketat Pengawasan Siber BPD

Peretasan BI Fast Picu OJK Perketat Pengawasan Siber BPD

Kemenkeu Perluas Surat Utang Tenor Pendek Tahun 2026

Kemenkeu Perluas Surat Utang Tenor Pendek Tahun 2026

Sejumlah Emiten Gelar RUPSLB Jelang Penutupan Tahun 2025

Sejumlah Emiten Gelar RUPSLB Jelang Penutupan Tahun 2025

Kredit Nganggur Perbankan Tembus Rp2.500 Triliun, OJK Angkat Suara

Kredit Nganggur Perbankan Tembus Rp2.500 Triliun, OJK Angkat Suara

Superbank Catat Laba Signifikan Dorong Akselerasi Bank Digital

Superbank Catat Laba Signifikan Dorong Akselerasi Bank Digital