Senin, 22 Desember 2025

Prediksi Pergerakan IHSG Jelang Libur Natal Dua Ribu Dua Puluh Lima

Prediksi Pergerakan IHSG Jelang Libur Natal Dua Ribu Dua Puluh Lima
Prediksi Pergerakan IHSG Jelang Libur Natal Dua Ribu Dua Puluh Lima

JAKARTA - Menjelang libur Natal dua ribu dua puluh lima, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan kembali menjadi sorotan pelaku pasar. 

Aktivitas perdagangan saham pada pekan ini diperkirakan berlangsung lebih hati-hati karena durasi bursa yang relatif singkat. 

Bursa Efek Indonesia hanya akan beroperasi selama tiga hari, yakni dari tanggal dua puluh dua hingga dua puluh empat Desember, lantaran tanggal dua puluh lima dan dua puluh enam Desember ditetapkan sebagai hari libur dan cuti bersama Natal. Kondisi tersebut membuat pelaku pasar cenderung menahan transaksi besar sambil mencermati berbagai sentimen yang berkembang.

Baca Juga

IHSG Menguat Jelang Libur Natal Tahun Baru Pasar Saham

Dalam situasi ini, IHSG diprediksi menghadapi tekanan meski masih menyimpan peluang penguatan terbatas. Kombinasi faktor global dan domestik menjadi penentu utama arah indeks pada perdagangan pekan ini. Investor pun diimbau lebih selektif dalam memilih saham, mengingat volatilitas masih berpotensi muncul menjelang akhir tahun.

Tekanan Global dan Domestik Masih Membayangi

Analis Ekuitas Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, menjelaskan bahwa kelesuan pasar saham saat ini dipengaruhi oleh sejumlah sentimen dari luar dan dalam negeri. Dari sisi global, meningkatnya tingkat pengangguran di Amerika Serikat ke level empat koma enam persen menjadi perhatian pelaku pasar. Data tersebut memunculkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut.

Selain itu, kebijakan Bank of Japan yang menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh lima turut memberikan tekanan pada pasar keuangan global. Langkah tersebut menandai perubahan signifikan dalam kebijakan moneter Jepang dan memicu penyesuaian portofolio investor global.

Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan di level empat koma tujuh lima persen juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi sentimen pasar. Kombinasi berbagai kebijakan tersebut membuat pergerakan IHSG dinilai kurang agresif dan cenderung lesu dalam jangka pendek.

“Sentimen-sentimen tersebut membuat pergerakan IHSG sedikit lesu,” tegas David dalam risetnya di Jakarta, Senin, dua puluh dua Desember dua ribu dua puluh lima.

Perdagangan Singkat Jelang Libur Natal

Durasi perdagangan yang lebih pendek pada pekan ini turut memengaruhi dinamika pasar. Dengan hanya tiga hari transaksi aktif, ruang bagi IHSG untuk bergerak signifikan menjadi lebih terbatas. Kondisi ini biasanya dimanfaatkan investor untuk melakukan penyesuaian portofolio, terutama dengan mengamankan keuntungan yang telah diperoleh sebelumnya.

David juga mengingatkan investor untuk mencermati perkembangan isu internasional yang berpotensi berdampak langsung pada pasar domestik. Salah satu perhatian utama adalah kabar mengenai Framework Agreement antara Amerika Serikat dan Indonesia yang disebut-sebut terancam batal.

Laporan media internasional menyebutkan adanya potensi kegagalan kesepakatan tersebut akibat dugaan penarikan kembali komitmen oleh pihak Indonesia. Jika isu ini berkembang negatif, bukan tidak mungkin sentimen pasar akan semakin tertekan dalam jangka pendek.

Oleh karena itu, pelaku pasar diimbau tetap waspada dan tidak mengabaikan perkembangan berita global, meskipun aktivitas perdagangan berlangsung singkat.

Peluang IHSG Menuju Akhir Tahun

Meski dibayangi berbagai sentimen negatif, peluang penguatan IHSG belum sepenuhnya tertutup. David menilai bahwa indeks masih memiliki kesempatan untuk bergerak menuju level sembilan ribu pada pengujung tahun, dengan catatan terdapat dukungan kebijakan fiskal yang signifikan serta perbaikan kinerja korporasi.

Optimisme tersebut didasarkan pada potensi stimulus ekonomi yang dapat mendorong aktivitas bisnis serta laporan keuangan emiten yang menunjukkan perbaikan. Jika faktor-faktor tersebut terealisasi, minat investor terhadap pasar saham domestik dapat kembali meningkat.

Namun demikian, investor tetap disarankan untuk bersikap realistis dan mengelola risiko dengan cermat. Pergerakan IHSG pada pekan ini diperkirakan lebih banyak dipengaruhi sentimen jangka pendek, sehingga strategi investasi perlu disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada.

Rekomendasi Saham untuk Dicermati

Dalam situasi pasar yang cenderung berhati-hati, David membagikan sejumlah rekomendasi saham yang dinilai menarik untuk dicermati. Rekomendasi tersebut disusun dengan mempertimbangkan strategi beli bertahap serta pengelolaan risiko yang terukur.

Saham ARCI direkomendasikan dengan strategi buy on pullback. Harga saat ini berada di kisaran seribu lima ratus delapan puluh lima, dengan area masuk yang disarankan pada rentang seribu lima ratus hingga seribu lima ratus lima puluh. Target harga berada di level seribu tujuh ratus, sementara batas kerugian disarankan di seribu empat ratus empat puluh.

Selanjutnya, saham ASSA juga masuk dalam daftar rekomendasi dengan strategi beli. Harga saat ini tercatat di level seribu seratus delapan puluh, dengan target harga seribu dua ratus delapan puluh dan batas kerugian di seribu seratus tiga puluh.

Untuk saham UNVR, strategi yang disarankan adalah buy on breakout. Harga saat ini berada di kisaran dua ribu tujuh ratus tujuh puluh, dengan area masuk di dua ribu delapan ratus. Target harga ditetapkan di level tiga ribu, sementara batas kerugian berada di dua ribu tujuh ratus.

Selain saham individual, investor juga dapat mempertimbangkan investasi pada reksa dana saham, khususnya Premier ETF IDX High Dividend Dua Puluh. Instrumen ini dinilai dapat menjadi alternatif bagi investor yang menginginkan eksposur terhadap saham berdividen tinggi dengan risiko yang lebih terdiversifikasi.

Secara keseluruhan, pergerakan IHSG jelang libur Natal dua ribu dua puluh lima diperkirakan berlangsung moderat dengan kecenderungan melemah. Investor diimbau tetap disiplin dalam menerapkan strategi investasi serta mencermati peluang yang muncul di tengah dinamika pasar akhir tahun.

Enday Prasetyo

Enday Prasetyo

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

OJK Waspadai Maraknya Jual Beli Kendaraan Tanpa BPKB

OJK Waspadai Maraknya Jual Beli Kendaraan Tanpa BPKB

Peretasan BI Fast Picu OJK Perketat Pengawasan Siber BPD

Peretasan BI Fast Picu OJK Perketat Pengawasan Siber BPD

Kemenkeu Perluas Surat Utang Tenor Pendek Tahun 2026

Kemenkeu Perluas Surat Utang Tenor Pendek Tahun 2026

Sejumlah Emiten Gelar RUPSLB Jelang Penutupan Tahun 2025

Sejumlah Emiten Gelar RUPSLB Jelang Penutupan Tahun 2025

Kredit Nganggur Perbankan Tembus Rp2.500 Triliun, OJK Angkat Suara

Kredit Nganggur Perbankan Tembus Rp2.500 Triliun, OJK Angkat Suara