Minggu, 21 Desember 2025

BUMI Akuisisi Jubilee Metals Garap Tambang Emas Australia

BUMI Akuisisi Jubilee Metals Garap Tambang Emas Australia
BUMI Akuisisi Jubilee Metals Garap Tambang Emas Australia

JAKARTA - Langkah diversifikasi bisnis PT Bumi Resources Tbk. semakin konkret setelah perseroan merampungkan aksi korporasi strategis di sektor mineral. Melalui akuisisi perusahaan tambang emas asal Australia, BUMI mempertegas arah transformasi usaha yang selama ini dikenal bertumpu pada komoditas batu bara.

Manajemen menilai langkah tersebut menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang perseroan untuk memperluas sumber pendapatan sekaligus menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi pemegang saham. Dengan kepemilikan mayoritas pada entitas tambang emas yang sudah beroperasi, BUMI optimistis dapat memperkuat portofolio bisnisnya di tengah dinamika industri pertambangan global.

Penyelesaian Akuisisi Jubilee Metals

Baca Juga

Jadwal dan Tarif Penyeberangan Ferry Lembar ke Jangkar Desember 2025 Lengkap

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) secara resmi menyampaikan telah menyelesaikan proses akuisisi Jubilee Metals Limited (JML). Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, perseroan menjelaskan bahwa transaksi pengambilalihan tersebut dilakukan pada 18 Desember 2025.

BUMI melakukan pengambilbagian atas 3.312.632 saham baru yang diterbitkan JML dengan nilai transaksi sebesar Rp346,93 miliar atau setara 31,47 juta dolar Australia. Direktur BUMI, RA Sri Dharmayanti, menegaskan bahwa transaksi tersebut merupakan bagian dari rangkaian penyelesaian rencana pengambilalihan JML oleh perseroan.

“Pelaksanaan Transaksi merupakan rangkaian penyelesaian rencana pengambilalihan JML oleh perseroan,” kata Dharmayanti.

Dengan rampungnya transaksi tersebut, kepemilikan saham BUMI di JML meningkat signifikan. Per 18 Desember 2025, BUMI tercatat telah menguasai 5.734.770 saham JML atau setara dengan 64,98% kepemilikan saham.

Strategi Diversifikasi di Luar Batu Bara

Manajemen BUMI menegaskan bahwa akuisisi Jubilee Metals Limited merupakan langkah strategis yang sejalan dengan rencana transformasi perseroan. Transaksi ini menjadi bagian dari program diversifikasi usaha BUMI di luar sektor batu bara, yang selama ini menjadi tulang punggung kinerja perusahaan.

Menurut BUMI, masuknya perseroan ke sektor tambang emas diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kegiatan usaha yang dijalankan. Selain memperluas portofolio komoditas, diversifikasi ini juga dinilai mampu memperkuat ketahanan bisnis perseroan dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas energi.

“Transaksi ini akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham Perseroan,” ujar Dharmayanti.

Langkah ekspansi ini juga mencerminkan strategi BUMI dalam memanfaatkan peluang pada sektor mineral yang dinilai memiliki prospek jangka panjang. Dengan kepemilikan mayoritas, BUMI memiliki ruang yang lebih besar untuk mengarahkan pengelolaan dan pengembangan aset tambang emas tersebut sesuai dengan strategi grup.

Fokus Operasional Tambang Emas Australia

Sebelumnya, Direktur BUMI Rio Supin menjelaskan bahwa perseroan menargetkan akuisisi maksimal sekitar 65% saham Jubilee Metals Limited. Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada rencana lanjutan terkait penambahan kepemilikan saham di JML.

“Belum ada rencana lebih lanjut apakah kami akan menambah kepemilikan di JML atau tidak,” tutur Rio.

Rio menambahkan, fokus utama manajemen saat ini adalah memastikan operasional tambang JML dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Hal tersebut dinilai penting agar kontribusi JML terhadap kinerja BUMI dapat segera terealisasi.

Sebagai informasi, Jubilee Metals Limited merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dan telah memasuki tahap produksi. Dengan status operasional tersebut, BUMI berharap akuisisi ini dapat langsung memberikan kontribusi terhadap kinerja usaha perseroan dalam jangka menengah dan panjang.

Akuisisi Bertahap Perkuat Kepemilikan

Sebelum penyelesaian transaksi pada Desember 2025, BUMI diketahui telah memiliki 41,36% saham JML per akhir September 2025. Kepemilikan tersebut diperoleh melalui proses akuisisi yang dilakukan secara bertahap.

BUMI melaksanakan pengambilalihan JML melalui mekanisme konversi utang menjadi penyertaan modal, serta penyelesaian transaksi jual beli saham dan penerbitan saham tambahan. Strategi akuisisi bertahap ini memungkinkan perseroan memperkuat kepemilikan secara terukur sekaligus meminimalkan risiko finansial.

Dengan meningkatnya porsi kepemilikan menjadi mayoritas, BUMI kini memiliki kendali lebih besar atas arah kebijakan dan pengelolaan JML. Manajemen optimistis langkah ini akan memperkuat posisi perseroan dalam industri pertambangan mineral, sekaligus mendukung transformasi bisnis yang tengah dijalankan.

Ke depan, BUMI menegaskan komitmennya untuk terus mengevaluasi peluang ekspansi di sektor mineral lainnya, sejalan dengan strategi diversifikasi dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. Akuisisi Jubilee Metals Limited menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan transformasi tersebut.

Ibtihal Afrah Watahani

Ibtihal Afrah Watahani

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KAI Tancap Gas Hadapi Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan Tiket Tambahan dan Diskon

KAI Tancap Gas Hadapi Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan Tiket Tambahan dan Diskon

Jadwal Lengkap Kereta Bandara YIA Kembali Normal Layani Perjalanan Minggu Ini

Jadwal Lengkap Kereta Bandara YIA Kembali Normal Layani Perjalanan Minggu Ini

Jadwal Lengkap KA Prameks Kutoarjo Jogja Hari Ini Cocok untuk Libur Akhir Tahun

Jadwal Lengkap KA Prameks Kutoarjo Jogja Hari Ini Cocok untuk Libur Akhir Tahun

PTPP Menyusun Strategi Bisnis 2026 dengan Target Pendapatan dan Kontrak Baru Triliunan Rupiah

PTPP Menyusun Strategi Bisnis 2026 dengan Target Pendapatan dan Kontrak Baru Triliunan Rupiah

Jasa Marga Catat 330 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Jelang Libur Nataru 2026

Jasa Marga Catat 330 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Jelang Libur Nataru 2026