JAKARTA - Program rumah subsidi kembali menjadi sorotan publik ketika Presiden Prabowo Subianto turun langsung menyapa para penerima manfaat dari berbagai daerah.
Kehadiran Kepala Negara dalam agenda akad massal rumah subsidi tidak hanya menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap sektor perumahan rakyat, tetapi juga menghadirkan cerita nyata dari masyarakat yang merasakan langsung dampak kebijakan tersebut.
Dalam suasana sederhana namun penuh kehangatan, dialog antara Presiden dan para debitur mencerminkan harapan besar pemerintah agar program perumahan bersubsidi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca Juga
Percakapan singkat itu membuka gambaran tentang bagaimana rumah subsidi menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas hidup penerimanya.
Presiden Hadiri Akad Massal Rumah Subsidi
Presiden Prabowo Subianto menghadiri akad massal rumah subsidi yang digelar di Perumahan Pondok Banten Indah, Kota Serang, Banten, Sabtu, 20 Desember 2025.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 50.030 unit rumah subsidi diakadkan secara serentak melalui skema Kredit Perumahan Rakyat Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau KPR Sejahtera FLPP.
Di sela acara, Presiden menyempatkan diri berdialog langsung dengan sejumlah debitur dari berbagai daerah. Dialog tersebut menjadi momen interaksi langsung antara Kepala Negara dan masyarakat penerima manfaat program perumahan pemerintah.
Prabowo menanyakan kondisi hunian yang telah ditempati para debitur serta memastikan kualitas rumah yang mereka terima sesuai dengan harapan. Kehadiran Presiden di tengah acara tersebut mendapat sambutan antusias dari para penerima rumah subsidi.
Cerita Debitur NTB yang Miliki Rumah di Usia Muda
Dialog Presiden Prabowo diawali dengan Lalu Atha Yuda Fansyuri, debitur asal Nusa Tenggara Barat yang berprofesi sebagai pemilik warung kelontong. Lalu mengaku telah menempati rumah subsidi tersebut hampir satu bulan dan merasa bersyukur atas hunian yang ia peroleh.
“Bagus, alhamdulillah sangat bagus,” ujar Lalu saat menjawab pertanyaan Presiden.
Mendengar pernyataan tersebut, Prabowo mengapresiasi pencapaian Lalu yang di usia 23 tahun telah mampu memiliki rumah sendiri melalui program perumahan pemerintah. “Wih, 23 sudah punya rumah. Hebat,” ujar Prabowo.
Apresiasi tersebut menjadi penegasan bahwa program rumah subsidi mampu membuka akses kepemilikan hunian bagi generasi muda, khususnya mereka yang bekerja di sektor informal dan memiliki keterbatasan ekonomi.
Debitur Papua Apresiasi Kualitas Hunian
Dialog kemudian berlanjut dengan Adrian Yawan, debitur asal Papua yang bekerja sebagai pegawai honorer dan mengambil rumah subsidi di Kota Jayapura. Adrian menyampaikan kepuasannya terhadap kualitas hunian yang diterima melalui program KPR Sejahtera FLPP.
"Puji Tuhan, Bapak. Rumahnya bagus. Sumber airnya baik, Bapak," ujar Adrian.
Pernyataan tersebut menjadi gambaran bahwa program rumah subsidi tidak hanya menjangkau wilayah Jawa, tetapi juga merata hingga kawasan timur Indonesia. Presiden Prabowo mendengarkan dengan saksama setiap penjelasan yang disampaikan para debitur, sebagai bentuk perhatian terhadap pemerataan pembangunan perumahan nasional.
Selain Adrian, Presiden juga menyapa Sri Wulandari, debitur asal Kalimantan Barat yang berprofesi sebagai penjual makanan. Sri turut menerima ucapan selamat dari Presiden atas kepemilikan rumah pertamanya melalui program KPR Sejahtera FLPP.
Harapan Pemerintah bagi Penerima Rumah Subsidi
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan harapannya agar seluruh penerima manfaat program rumah subsidi berada dalam kondisi baik dan mendapatkan hunian yang layak. Ia menekankan pentingnya rumah sebagai fondasi utama dalam membangun kehidupan keluarga yang lebih sejahtera.
Interaksi langsung dengan para debitur dari Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Kalimantan Barat mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa program perumahan benar-benar dirasakan oleh masyarakat di berbagai daerah.
Program KPR Sejahtera FLPP sendiri dirancang untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah pertama dengan skema pembiayaan yang terjangkau. Dengan dukungan pemerintah, diharapkan semakin banyak masyarakat yang dapat keluar dari persoalan backlog perumahan.
Momen dialog Presiden dengan para debitur ini juga menjadi simbol bahwa negara hadir tidak hanya dalam bentuk kebijakan, tetapi juga melalui komunikasi langsung dengan rakyat.
Pemerintah berharap, melalui program rumah subsidi, masyarakat dapat memiliki hunian yang aman, nyaman, dan mendukung peningkatan kualitas hidup secara berkelanjutan.
Ibtihal Afrah Watahani
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Capaian Kinerja Kementerian Hukum Dorong Transformasi Layanan Publik Nasional
- Minggu, 21 Desember 2025
VinFast Optimistis Mobil Listrik Bisa Kuasai 20 Persen Pasar Otomotif Indonesia 2026
- Minggu, 21 Desember 2025
Terpopuler
1.
Nasabah BCA Tarik Tunai Gratis di ATM DBS Singapura
- 21 Desember 2025
2.
Pemerintah Dorong Asuransi Pariwisata Labuan Bajo Tahun Mendatang
- 21 Desember 2025
3.
Jadwal Operasional BNI BCA Saat Libur Natal Tahun Baru
- 21 Desember 2025
4.
Harga Emas Antam Naik Akhir Pekan Jelang Tutup Tahun
- 21 Desember 2025
5.
Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini Stabil Jelang Akhir Tahun
- 21 Desember 2025











