Minggu, 21 Desember 2025

PTPP Menyusun Strategi Bisnis 2026 dengan Target Pendapatan dan Kontrak Baru Triliunan Rupiah

PTPP Menyusun Strategi Bisnis 2026 dengan Target Pendapatan dan Kontrak Baru Triliunan Rupiah
PTPP Menyusun Strategi Bisnis 2026 dengan Target Pendapatan dan Kontrak Baru Triliunan Rupiah

JAKARTA - Memasuki tahun 2026, PT PP (Persero) Tbk atau PTPP mulai memetakan arah pertumbuhan bisnis secara lebih terukur. Perusahaan konstruksi pelat merah ini menargetkan lonjakan kinerja melalui pendapatan dan kontrak baru.

PTPP membidik pendapatan kotor sekitar Rp 16 triliun pada tahun depan. Selain itu, target perolehan kontrak baru dipasang di angka Rp 23,5 triliun.

Target tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad. Penyampaian dilakukan dalam konferensi pers di Gedung Plaza PP, Jakarta.

Baca Juga

Jadwal dan Tarif Penyeberangan Ferry Lembar ke Jangkar Desember 2025 Lengkap

“Kalau tahun depan itu target pasar kita Rp 23,5. Revenue-nya kurang lebih mungkin sekitar Rp 16 triliun,” ungkap Novel Arsyad. Pernyataan ini menegaskan optimisme perseroan menghadapi tahun mendatang.

Target tersebut mencerminkan strategi perusahaan dalam menjaga kesinambungan bisnis. PTPP berupaya menyeimbangkan ekspansi pasar dengan penguatan kinerja internal.

Perencanaan 2026 juga disusun dengan mempertimbangkan dinamika proyek nasional dan internasional. Hal ini menjadi bagian dari penyesuaian strategi pascapandemi dan kondisi ekonomi global.

Evaluasi Kinerja Kontrak Tahun 2025

Di sisi lain, PTPP mengakui bahwa realisasi kontrak baru pada tahun 2025 mengalami sedikit pergeseran. Capaian kontrak diperkirakan hanya mencapai sekitar 92 persen dari target awal.

Novel Arsyad menjelaskan bahwa masih terdapat sejumlah proyek yang menunggu keputusan tender. Proyek-proyek tersebut berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Kalau kami perkirakan sedikit di bawah target 2025, ya mungkin pencapaian kami perkiraannya sekitar 92%,” ujar Novel. Ia menyampaikan hal tersebut menjelang akhir tahun buku 2025.

Menurutnya, kondisi tersebut bukan mencerminkan pelemahan fundamental bisnis. Pergeseran lebih disebabkan oleh proses tender yang belum rampung.

PTPP masih menunggu pengumuman pemenang dari sejumlah proyek strategis. Keputusan tersebut berpotensi mempengaruhi pencatatan kontrak baru.

Novel menegaskan bahwa peluang proyek masih terbuka. Perusahaan tetap aktif mengikuti proses tender yang sedang berjalan.

Meski tahun 2025 belum mencapai target penuh, PTPP tetap optimistis. Perseroan memandang kondisi ini sebagai bagian dari siklus bisnis konstruksi.

Evaluasi kinerja ini menjadi dasar penyusunan strategi tahun berikutnya. PTPP berupaya memaksimalkan peluang yang ada di tahun 2026.

Fokus pada Bisnis Inti dan Proyek Internasional

Dalam strategi jangka menengah, PTPP menegaskan akan tetap fokus pada bisnis intinya. Optimalisasi kompetensi menjadi prioritas utama perusahaan.

Fokus ini mencakup pengerjaan proyek-proyek infrastruktur utama. PTPP ingin memastikan kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan proyek.

Selain proyek domestik, PTPP juga mengerjakan proyek internasional. Salah satu proyek yang masih berjalan adalah proyek rel kereta di Filipina.

Proyek rel kereta di Filipina tersebut memiliki durasi kontrak selama lima tahun. Proyek ini menjadi bagian dari portofolio internasional PTPP.

Keikutsertaan dalam proyek luar negeri menunjukkan kemampuan PTPP bersaing di pasar global. Pengalaman internasional juga memperkuat reputasi perusahaan.

PTPP menilai proyek internasional sebagai peluang pertumbuhan jangka panjang. Diversifikasi pasar menjadi salah satu strategi mitigasi risiko.

Dengan fokus pada bisnis inti, PTPP berharap dapat menjaga efisiensi operasional. Hal ini juga membantu meningkatkan daya saing perusahaan.

Strategi ini diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan. PTPP menargetkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Divestasi Anak Usaha sebagai Bagian Strategi Korporasi

Selain fokus operasional, PTPP juga menjalankan strategi restrukturisasi aset. Salah satu langkah yang ditempuh adalah divestasi anak usaha.

Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara, menjelaskan bahwa saat ini terdapat dua anak usaha yang tengah menjalani proses divestasi. Anak usaha tersebut adalah PT PP Infrastruktur dan PT Celebes Railway Indonesia (CRI).

Menurut Gede, divestasi PT Celebes Railway Indonesia masih dalam tahap pemenuhan condition precedent. Proses ini mencakup berbagai persyaratan yang harus dipenuhi.

Ia menyebutkan bahwa divestasi CRI kemungkinan baru akan rampung pada tahun depan. Proses tersebut membutuhkan waktu karena tahapan administrasi dan teknis.

Sementara itu, divestasi PT PP Infrastruktur juga masih berlangsung. Saat ini prosesnya berada pada tahap pemenuhan condition precedent dan due diligence.

Gede menjelaskan bahwa divestasi PP Infrastruktur ditargetkan rampung pada triwulan pertama tahun depan. Proses ini juga memerlukan penyelesaian sejumlah tahapan penting.

“Kemungkinan besar akan menyebrang sampai ke tahun depan karena prosesnya masih cukup banyak yang harus diselesaikan,” ujar Gede. Pernyataan ini menegaskan bahwa divestasi memerlukan kehati-hatian.

Ia menambahkan bahwa penandatanganan perjanjian jual beli saham atau SPA diperkirakan dilakukan pada triwulan pertama tahun depan. Proses ini menjadi tonggak penting dalam restrukturisasi aset.

Divestasi ini bertujuan memperkuat struktur keuangan perusahaan. Langkah tersebut juga diharapkan meningkatkan fokus PTPP pada bisnis inti.

Dengan restrukturisasi aset dan fokus bisnis yang lebih tajam, PTPP optimistis menghadapi 2026. Target pendapatan dan kontrak baru menjadi fondasi pertumbuhan perusahaan ke depan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KAI Tancap Gas Hadapi Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan Tiket Tambahan dan Diskon

KAI Tancap Gas Hadapi Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan Tiket Tambahan dan Diskon

Jadwal Lengkap Kereta Bandara YIA Kembali Normal Layani Perjalanan Minggu Ini

Jadwal Lengkap Kereta Bandara YIA Kembali Normal Layani Perjalanan Minggu Ini

Jadwal Lengkap KA Prameks Kutoarjo Jogja Hari Ini Cocok untuk Libur Akhir Tahun

Jadwal Lengkap KA Prameks Kutoarjo Jogja Hari Ini Cocok untuk Libur Akhir Tahun

Jasa Marga Catat 330 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Jelang Libur Nataru 2026

Jasa Marga Catat 330 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Jelang Libur Nataru 2026

Jadwal Kapal Pelni Balikpapan ke Makassar Desember 2025 Lengkap Harga dan Diskon

Jadwal Kapal Pelni Balikpapan ke Makassar Desember 2025 Lengkap Harga dan Diskon