Waspada, 12 Kelompok Ini Dianjurkan Hindari Konsumsi Kopi!
JAKARTA - Kafein merupakan stimulan yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat. Efek ini memang bermanfaat bagi sebagian orang, namun bisa menjadi masalah bagi mereka yang sensitif atau memiliki gangguan tertentu.
Pada sistem pencernaan, kafein dapat merangsang produksi asam lambung serta meningkatkan pergerakan usus. Kondisi ini berpotensi memperparah gangguan lambung maupun usus yang sudah ada.
Sementara itu, pada sistem saraf, kafein dapat memicu kecemasan, gangguan tidur, hingga meningkatkan risiko kejang pada kondisi tertentu. Oleh karena itu, tidak semua orang dapat merasakan manfaat kopi dengan aman.
Baca Juga
Kelompok dengan Risiko Kesehatan Tertentu
Berikut adalah 12 kelompok yang disarankan untuk menghindari atau membatasi konsumsi kopi, beserta alasannya:
1. Pengidap GERD
Kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan memicu gejala GERD seperti nyeri dan sensasi terbakar.
2. Penderita Glaukoma
Menurut Angel Planells, konsumsi kopi dapat meningkatkan tekanan intraokular pada penderita glaukoma sehingga berpotensi memperburuk kondisi mata.
3. Pengidap Penyakit Jantung
Kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung sementara. Kelli McGrane menyarankan penderita penyakit jantung berkonsultasi dengan dokter mengenai batas aman konsumsi kopi.
4. Penderita Sindrom Iritasi Usus Besar
Kafein dapat meningkatkan frekuensi buang air besar dan memperparah diare, yang merupakan gejala utama IBS.
5. Ibu Hamil
American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan pembatasan kafein karena berisiko meningkatkan keguguran dan kelahiran prematur.
6. Ibu Menyusui
Kafein dapat bersifat stimulan dan diuretik sehingga meningkatkan risiko dehidrasi dan memengaruhi bayi melalui ASI.
7. Orang dengan Gangguan Tidur
Kafein dapat mengganggu kualitas tidur, terutama jika dikonsumsi dalam waktu dekat sebelum tidur.
8. Orang dengan Anxiety atau Serangan Panik
Sebagai stimulan, kafein dapat memperburuk kecemasan dan memicu serangan panik pada individu yang rentan.
9. Penderita Diare
Kopi dapat mempercepat pergerakan usus sehingga tidak dianjurkan bagi orang yang sedang mengalami diare.
10. Orang dengan Epilepsi
Beberapa studi menunjukkan konsumsi kafein berlebih dapat meningkatkan frekuensi kejang, sehingga konsultasi medis sangat dianjurkan.
11. Anak di Bawah Dua Belas Tahun
Efek kafein pada anak bisa lebih kuat, termasuk peningkatan detak jantung, kecemasan, dan gangguan konsentrasi.
12. Orang dengan Kandung Kemih Terlalu Aktif
Kafein dapat meningkatkan urgensi dan frekuensi buang air kecil sehingga memperburuk kondisi kandung kemih.
Pentingnya Konsumsi Kopi Secara Bijak
Bagi sebagian orang, kopi tetap dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat jika dikonsumsi dengan bijak dan sesuai kondisi tubuh. Namun, bagi kelompok dengan risiko tertentu, membatasi atau menghindari kopi merupakan langkah preventif yang penting.
Para ahli menekankan pentingnya mengenali respons tubuh masing-masing terhadap kafein. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis khusus.
Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat dapat menikmati manfaat kopi tanpa mengorbankan kesehatan. Mengetahui siapa saja yang sebaiknya menghindari kopi menjadi langkah awal untuk menjaga keseimbangan antara gaya hidup dan keselamatan tubuh.
Rekomendasi
