Minggu, 21 Desember 2025

Pemkot Medan Alihkan Bantuan Beras UEA ke Muhammadiyah

Pemkot Medan Alihkan Bantuan Beras UEA ke Muhammadiyah
Pemkot Medan Alihkan Bantuan Beras UEA ke Muhammadiyah

JAKARTA - Wali Kota Medan, Rico Waas, menegaskan bantuan 30 ton beras dari Red Crescent Uni Emirat Arab (UEA) tidak ditolak. Bantuan dialihkan penyalurannya melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) agar distribusi lebih efektif dan sesuai keinginan pemberi.

Langkah ini diambil untuk memastikan bantuan tersalurkan langsung melalui lembaga yang ditunjuk. Dengan mekanisme ini, Pemkot Medan menjaga transparansi sekaligus mempercepat penyaluran ke warga terdampak.

Rico menegaskan kembali bahwa bantuan tetap diterima dan hanya dialihkan ke MDMC sebagai NGO resmi dari Red Crescent UEA. Hal ini dilakukan agar tata kelola bantuan berjalan sesuai ketentuan.

Baca Juga

Indonesia Kunci Runner Up SEA Games 2025 Catat Sejarah Baru

MDMC Pastikan Penyaluran Bantuan Tepat Sasaran

Perwakilan MDMC, Irsan Armadi, menyatakan bantuan beras telah diserahkan secara resmi pada 17 Desember 2025. Lembaga ini akan mendistribusikan bantuan sesuai kebutuhan masyarakat di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait.

MDMC menekankan penyaluran akan dilakukan secepat mungkin, mengingat masih banyak warga Medan yang membutuhkan bantuan pangan. Keputusan ini sejalan dengan prosedur organisasi dalam menangani bencana.

Distribusi oleh MDMC diharapkan lebih tepat sasaran karena lembaga memiliki pengalaman menangani bencana dan telah mengenal kondisi masyarakat secara lokal. Hal ini membantu memaksimalkan manfaat bantuan.

Klarifikasi Mendagri Soal Bantuan Red Crescent UEA

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menekankan bahwa bantuan 30 ton beras bukan berasal dari pemerintah UEA, melainkan dari Red Crescent UEA, sebuah lembaga non-pemerintah. Awalnya Pemkot Medan mengira bantuan tersebut merupakan program government to government sehingga sempat menunda langkah distribusi.

Setelah diklarifikasi, beras tersebut dialihkan ke Muhammadiyah Medical Center di Medan. Nantinya pihak Muhammadiyah akan menyalurkan bantuan langsung ke masyarakat terdampak bencana.

Tito menekankan pentingnya koordinasi dan mekanisme yang jelas dalam penyaluran bantuan internasional. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman antara pemerintah daerah dan pihak pemberi bantuan.

Transparansi dan Efektivitas Distribusi Bantuan

Rico Waas menekankan bahwa pengalihan bantuan ke MDMC merupakan langkah kehati-hatian sekaligus komitmen Pemkot Medan terhadap tata kelola bantuan. Langkah ini memastikan setiap bantuan yang datang dari luar negeri diproses dengan prosedur yang tepat.

MDMC akan menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan, dengan mengutamakan lokasi terdampak bencana. Pendekatan ini memaksimalkan manfaat bantuan dan memastikan warga yang paling membutuhkan menerima bantuan tersebut.

Keputusan Pemkot Medan dan koordinasi dengan MDMC menjadi contoh pengelolaan bantuan internasional yang transparan dan efektif. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan NGO diharapkan mempercepat pemulihan masyarakat terdampak.

Ibtihal Afrah Watahani

Ibtihal Afrah Watahani

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Prabowo Dialog dengan Debitur Rumah Subsidi dari Daerah

Prabowo Dialog dengan Debitur Rumah Subsidi dari Daerah

Listrik Jadi Tantangan Pemulihan Air Bersih Pascabanjir Aceh

Listrik Jadi Tantangan Pemulihan Air Bersih Pascabanjir Aceh

Pemerintah Perluas Program Bedah Rumah Target 400 Ribu Unit

Pemerintah Perluas Program Bedah Rumah Target 400 Ribu Unit

Capaian Kinerja Kementerian Hukum Dorong Transformasi Layanan Publik Nasional

Capaian Kinerja Kementerian Hukum Dorong Transformasi Layanan Publik Nasional

Bibit Siklon Tropis 93S Picu Hujan Lebat Selatan Jawa

Bibit Siklon Tropis 93S Picu Hujan Lebat Selatan Jawa