JAKARTA - Menjelang pergantian tahun, kabar pembagian dividen interim kembali menjadi perhatian pelaku pasar modal.
Sejumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mengumumkan rencana pembagian dividen kepada pemegang sahamnya. Informasi ini menjadi sinyal positif bagi investor yang menantikan imbal hasil di tengah dinamika pasar.
Dividen interim yang dibagikan berasal dari berbagai sektor usaha. Emiten perbankan hingga perusahaan energi dan sumber daya alam tercatat masuk dalam daftar perusahaan yang akan menyalurkan dividen. Jadwal pembayaran sebagian besar direncanakan berlangsung pada Januari 2026, sehingga memberikan prospek arus kas bagi investor di awal tahun.
Pembagian dividen interim ini juga mencerminkan kebijakan korporasi masing-masing emiten dalam mengelola laba. Meskipun kondisi ekonomi global masih penuh tantangan, sejumlah perusahaan tetap memutuskan untuk berbagi keuntungan kepada pemegang sahamnya. Langkah tersebut dinilai sebagai bentuk komitmen terhadap pemegang saham.
Dengan latar belakang tersebut, daftar emiten yang akan membagikan dividen interim menarik untuk dicermati. Selain besaran dividen, jadwal cum dividen, recording date, serta kinerja keuangan emiten menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan oleh investor.
Dividen Interim Dari Sektor Perbankan
Dari sektor perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi salah satu emiten yang mengumumkan pembagian dividen interim tahun buku 2025. Perseroan menetapkan dividen interim sebesar Rp137 per saham. Keputusan ini ditetapkan oleh Direksi dan telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris.
“Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir tanggal 30 September 2025, Perseroan akan membagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025 sebesar Rp137 per lembar saham,” kata Direksi BRI dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (22/12/2025). Pernyataan tersebut menjadi dasar resmi pembagian dividen interim BBRI.
Dividen interim BBRI dijadwalkan akan dibayarkan pada 15 Januari 2026. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 29 Desember 2025, sementara cum dividen di pasar tunai jatuh pada 2 Januari 2026. Adapun recording date juga ditetapkan pada 2 Januari 2026.
Dari sisi kinerja, BBRI membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp41,23 triliun hingga kuartal III-2025. Angka tersebut turun 9,10 persen secara tahunan. Sementara itu, pendapatan bunga bersih tercatat Rp110,99 triliun atau tumbuh 2,9 persen secara year on year.
Kinerja Bank Dan Kebijakan Dividen
Selain BBRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga mengumumkan rencana pembagian dividen tunai interim tahun buku 2025. Perseroan menetapkan dividen interim sebesar Rp100 per saham. Nilai tersebut setara dengan total dividen sekitar Rp9,3 triliun.
Keputusan pembagian dividen interim Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris atas keputusan Direksi pada 18 Desember 2025. Kebijakan ini disampaikan secara resmi melalui keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia.
“Pembagian dividen interim diberikan sebesar Rp100 atau senilai kisaran Rp9,3 triliun sesuai dengan jumlah saham beredar perseroan sejumlah 93.333.333.332 saham dan memperhatikan jumlah saham treasury perseroan,” ujar Corporate Secretary BMRI Adhika Vista dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (12/12/2025).
Adhika menegaskan bahwa pembagian dividen interim tersebut tidak memberikan dampak material terhadap operasional perseroan. Menurutnya, kebijakan dividen tetap mempertimbangkan kondisi keuangan, hukum, serta kelangsungan usaha Bank Mandiri ke depan.
Emiten Energi Ikut Tebar Dividen
Dari sektor energi, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk menjadi salah satu emiten yang mengumumkan pembagian dividen interim. Perseroan berencana membagikan dividen interim dengan nilai total sebesar 250 juta dolar AS. Pembayaran dividen tersebut dijadwalkan berlangsung pada 15 Januari 2026.
Kebijakan dividen interim ini menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang dinilai cukup solid. Emiten energi masih menjadi salah satu sektor yang menarik perhatian investor, terutama di tengah fluktuasi harga komoditas global. Pembagian dividen menjadi salah satu indikator kinerja dan strategi perusahaan.
Selain Alamtri Resources Indonesia, emiten lain dari sektor sumber daya alam juga turut membagikan dividen interim. Langkah ini memperlihatkan bahwa sektor energi masih memiliki ruang untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang saham, meskipun menghadapi tantangan eksternal.
Bagi investor, dividen interim dari sektor energi kerap menjadi daya tarik tersendiri. Selain potensi keuntungan dari kenaikan harga saham, dividen tunai memberikan tambahan pendapatan yang relatif stabil dalam jangka pendek.
Emiten Lain Dan Jadwal Pembayaran
Tidak hanya emiten besar, perusahaan lain juga ikut masuk dalam daftar pembagi dividen interim. PT Bank Amar Indonesia Tbk mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp27,74 miliar. Pemegang saham yang tercatat pada recording date 24 Desember 2025 berhak menerima dividen sebesar Rp1,54 per saham.
Selain itu, PT Resource Alam Indonesia Tbk juga mengalokasikan dividen interim senilai Rp82,84 miliar. Dividen tersebut dijadwalkan dibayarkan pada 14 Januari 2026 kepada pemegang saham yang tercatat pada recording date 24 Desember 2025.
Dengan beragam emiten dari sektor perbankan hingga energi yang membagikan dividen interim, investor memiliki banyak pilihan untuk mencermati peluang. Informasi jadwal pembayaran dan besaran dividen menjadi faktor penting dalam menentukan strategi investasi.
Pembagian dividen interim ini menandai optimisme emiten terhadap kinerja keuangan mereka. Bagi pasar modal, langkah tersebut dapat menjadi sentimen positif yang mendukung kepercayaan investor menjelang awal tahun 2026.