Rabu, 05 November 2025

Indodana Paylater Naik Daun, Elektronik dan Gadget Jadi Andalan Bisnis 2025

Indodana Paylater Naik Daun, Elektronik dan Gadget Jadi Andalan Bisnis 2025
Indodana Paylater Naik Daun, Elektronik dan Gadget Jadi Andalan Bisnis 2025

JAKARTA - PT Indodana Multi Finance (Indodana Finance) mencatatkan sektor elektronik dan gadget masih menjadi tulang punggung utama dalam pertumbuhan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater. Tren ini menunjukkan bahwa gaya hidup digital masyarakat, terutama generasi muda, semakin mendorong permintaan terhadap layanan pembiayaan instan dan fleksibel.

Elektronik dan Gadget Jadi Penopang Utama

Direktur Indodana Finance Iwan Dewanto menjelaskan bahwa kinerja positif di segmen tersebut tidak terlepas dari kolaborasi perusahaan dengan banyak merchant di berbagai wilayah Indonesia. Ia menuturkan, kerja sama kategori elektronik dan gadget telah meluas, mencakup brand global hingga gerai-gerai lokal yang tersebar di seluruh daerah.

Baca Juga

Buyback Emas Antam Tembus Rp2,15 Juta, Tren Naik di Tengah Gejolak Global

Menurut Iwan, kerja sama ini memberikan kemudahan bagi konsumen untuk membeli perangkat teknologi dengan sistem pembayaran yang lebih ringan. Hal itu juga memperkuat posisi Indodana sebagai penyedia layanan paylater yang kompetitif di tengah persaingan industri pembiayaan digital.

Generasi Muda Jadi Motor Pertumbuhan

Iwan mengungkapkan bahwa mayoritas pengguna layanan paylater berasal dari generasi Milenial dan Z. Kedua kelompok usia ini dinilai memiliki karakter konsumtif yang tinggi, namun tetap mempertimbangkan kemampuan finansial dalam berbelanja.

“Untuk kelompok usia, masih didominasi oleh generasi Milenial dan Z yang sudah berpenghasilan dan mampu berbelanja disesuaikan dengan tingkat kemampuannya,” ujarnya pada Sabtu, 1 November 2025. Fenomena tersebut menjadi peluang bagi Indodana untuk memperkuat penetrasi pasar di kalangan muda yang cenderung adaptif terhadap teknologi finansial.

Pertumbuhan Paylater Melebihi Rata-Rata Industri

Lebih lanjut, Iwan menuturkan bahwa performa paylater Indodana tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri. Meski tidak merinci angka pasti, ia memastikan bahwa peningkatan tersebut selaras dengan tren penggunaan layanan BNPL secara nasional yang terus meningkat.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa paylater perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 79,91 persen secara tahunan atau year-on-year dengan nilai mencapai Rp9,97 triliun per Agustus 2025. Pertumbuhan signifikan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan pembiayaan digital yang menawarkan kemudahan dan kecepatan.

Menjaga Rasio Kredit Macet Tetap Terkendali

Iwan menjelaskan bahwa meski pertumbuhan pesat, Indodana tetap berfokus pada manajemen risiko yang ketat untuk menjaga rasio kredit macet atau Non Performing Financing (NPF) tetap sehat. Saat ini, NPF netto paylater perusahaan tercatat jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan OJK, yaitu 5 persen.

Dalam menjaga kualitas pembiayaan, Indodana menerapkan sistem credit scoring yang prudent dan selektif. Proses analisis kelayakan calon nasabah dilakukan dengan pendekatan berbasis data agar risiko gagal bayar dapat ditekan serendah mungkin.

Penguatan Manajemen Risiko dan Tata Kelola

Iwan menambahkan bahwa perusahaan terus mengedepankan prinsip tata kelola yang baik serta manajemen risiko yang komprehensif. Hal tersebut menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan bisnis di tengah meningkatnya permintaan layanan BNPL.

“Perusahaan juga terus mengedepankan penerapan langkah manajemen risiko dan tata kelola yang komprehensif untuk memastikan perusahaan dapat terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan,” tuturnya. Pendekatan ini menunjukkan keseriusan Indodana dalam menjaga kepercayaan konsumen dan stabilitas bisnis di industri pembiayaan digital.

Literasi dan Edukasi Keuangan Jadi Prioritas

Selain fokus pada pertumbuhan bisnis, Indodana juga aktif melakukan program literasi dan edukasi keuangan bagi masyarakat. Tujuannya agar pengguna paylater lebih memahami tanggung jawab finansial dan mampu menggunakan layanan sesuai kemampuan bayar.

Langkah ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang sehat dan berkelanjutan. Dengan edukasi yang tepat, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi pengguna layanan, tetapi juga mampu mengelola keuangan secara bijak.

Adaptasi terhadap Tren Digital dan Perubahan Perilaku Konsumen

Perubahan perilaku konsumen pascapandemi turut mempercepat adopsi layanan BNPL. Banyak masyarakat kini memilih opsi pembayaran fleksibel untuk mengatur arus kas tanpa harus bergantung pada kartu kredit.

Indodana melihat hal ini sebagai momentum penting untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan inovasi produk. Dengan dukungan teknologi serta kemitraan strategis, perusahaan menargetkan peningkatan volume transaksi di berbagai sektor ritel dan e-commerce.

Fokus ke Depan: Pertumbuhan Sehat dan Inklusif

Ke depan, Indodana akan terus memperkuat kolaborasi dengan merchant lokal dan global untuk memperluas jaringan layanan paylater di Indonesia. Perusahaan juga berkomitmen menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan prinsip kehati-hatian agar pertumbuhan tetap berkelanjutan.

Dengan strategi ini, Indodana berharap dapat menjadi pionir dalam menghadirkan solusi pembiayaan digital yang inklusif, aman, dan bertanggung jawab. Kinerja yang solid di sektor elektronik dan gadget menjadi bukti bahwa perusahaan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin digital.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Inflasi Naik 2,86 Persen, Harga Emas dan Bullion Bank Jadi Sorotan

Inflasi Naik 2,86 Persen, Harga Emas dan Bullion Bank Jadi Sorotan

Harga Beras dan Cabai Naik, Pemerintah Siapkan Langkah Pengendalian Inflasi Pangan

Harga Beras dan Cabai Naik, Pemerintah Siapkan Langkah Pengendalian Inflasi Pangan

OJK Resmi Bubarkan Dana Pensiun PT Trakindo Utama, Ini Penjelasan Lengkapnya

OJK Resmi Bubarkan Dana Pensiun PT Trakindo Utama, Ini Penjelasan Lengkapnya

OJK Dorong Profesionalisme Industri Asuransi Lewat Izin PT Dharma Nilaitama Adjusters

OJK Dorong Profesionalisme Industri Asuransi Lewat Izin PT Dharma Nilaitama Adjusters

BSI Catat Pertumbuhan Pembiayaan UMKM 12,20 Persen, Bukti Ekonomi Syariah Menguat

BSI Catat Pertumbuhan Pembiayaan UMKM 12,20 Persen, Bukti Ekonomi Syariah Menguat