Sinergi Telkom dan Kampus Majukan Ekosistem AI Indonesia
JAKARTA - Dalam upaya mempercepat transformasi digital nasional, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk kembali menginisiasi langkah strategis melalui Telkom AI Connect by Telkom Regional. Kegiatan ini berupa seminar bertema “Kolaborasi Kampus dan Industri dalam Mendorong Transformasi Digital Berbasis Artificial Intelligence (AI)” yang digelar di Telkom Landmark Tower, Jakarta, pada 29 Oktober 2025. Program tersebut melanjutkan keberhasilan acara sebelumnya di Bandung bersama LLDIKTI Wilayah IV, dan kini menggandeng LLDIKTI Wilayah III Jakarta.
Acara ini dirancang sebagai platform kolaboratif untuk menghubungkan perguruan tinggi dan industri, mempertajam arah pengembangan kompetensi SDM digital, serta menciptakan ekosistem inovasi yang adaptif terhadap teknologi kecerdasan buatan. Antusiasme peserta yang hadir, mulai dari para dosen, institusi pendidikan, hingga mitra strategis, menunjukkan tingginya kebutuhan terhadap integrasi pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia industri modern.
Kolaborasi Strategis Kampus dan Industri Jadi Fondasi Transformasi AI
Baca JugaXiaomi 17 Ultra Usung Telefoto Eksternal, Saingi Flagship Oppo–Vivo
Sejak awal kegiatan, berbagai diskusi aktif mengemuka, terutama yang berkaitan dengan penguatan kurikulum, perluasan kesempatan magang industri, hingga kemungkinan kunjungan kampus ke AI Center of Excellence Telkom. Para peserta juga terlihat mendukung pengembangan riset bersama dan pertukaran pengetahuan antara akademisi serta praktisi industri.
Kepala LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Dr. Henri Togar Hasiholan Tambunan, menyampaikan apresiasi atas peran Telkom dalam mendorong sinergi pendidikan dengan industri. Beliau menegaskan bahwa pihaknya siap memperluas kerja sama ini demi mencetak lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan era kecerdasan buatan. Menurutnya, langkah Telkom akan menjadi pijakan awal membangun ekosistem pendidikan tinggi yang adaptif dan berdaya saing.
Sementara itu, EVP Telkom Regional II Edie Kurniawan menekankan bahwa Telkom memandang kerja sama akademik sebagai value synergy. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa dari kampus mitra berpeluang untuk magang langsung di ekosistem Telkom, sekaligus memperoleh pembelajaran dari praktisi sebagai dosen industri. Dengan demikian, dunia akademik akan menerima sudut pandang nyata mengenai dinamika industri digital.
Pandangan Akademisi dan Praktisi tentang Arah AI Nasional
Sesi panel diskusi menghadirkan tokoh akademik serta praktisi industri, antara lain Chairul Hudaya, Ph.D. (Universitas Indonesia), Prof. Derwin Suhartono (Binus University), dan Dr. Prasabri Pesti (PT Pos Indonesia), dengan moderator dari Telkom Indonesia.
Dr. Chairul Hudaya menyoroti pentingnya integrasi AI dalam riset dan operasional kampus. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi industri berperan penting dalam meningkatkan daya saing universitas di tingkat global. Di Universitas Indonesia misalnya, kampus telah memiliki AI Center bernama AiCi dan hampir seluruh dosen telah mengadopsi pemanfaatan AI dalam kegiatan akademik, termasuk riset energi dan deteksi pencurian listrik berbasis machine learning.
Sementara itu, Prof. Derwin Suhartono menyampaikan bahwa AI kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan. Ia menggambarkan AI sebagai “asisten cerdas” yang mampu memahami kebutuhan manusia bahkan sebelum diminta, sehingga tugas perguruan tinggi adalah mempersiapkan mahasiswa untuk mampu bekerja berdampingan dengan teknologi AI, bukan bersaing dengannya. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi kuat antara pengajar dan teknologi digital.
Dr. Prasabri Pesti dari PT Pos Indonesia juga membagikan contoh implementasi AI dan Internet of Things (IoT) dalam industri logistik. Ia menjelaskan bahwa penggunaan mesin penyortiran berbasis AI di Surabaya mampu menekan kebutuhan tenaga kerja dari 270 orang menjadi hanya 14 orang, sekaligus meningkatkan efisiensi sebesar 30 persen. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa AI bukan lagi sekadar konsep, tetapi sebuah solusi operasional nyata.
Telkom Dorong Ekosistem Digital Nasional lewat Kolaborasi Pendidikan
Deputy EGM Product Digital Telkom Indonesia, Fauzan Feisal, menjelaskan bahwa tujuan Telkom adalah mengeksplorasi inovasi kampus dan mencocokkannya dengan kebutuhan industri, baik dari sisi teknologi, arsitektur, maupun biaya. Kolaborasi lintas sektor diharapkan memungkinkan transformasi digital berbasis AI berlangsung merata dan inklusif di seluruh Indonesia.
Di akhir acara, Direktur Utama IT Digital Telkom Indonesia, Faizal Rochmad, menegaskan kembali bahwa hubungan Business to University (B2U) menjadi kunci menciptakan ekosistem digital nasional. Ia menjelaskan bahwa AI tidak akan menggantikan manusia, melainkan meningkatkan produktivitas. Yang terpenting adalah bagaimana teknologi tersebut menciptakan nilai bagi perusahaan, perguruan tinggi, dan pemerintah.
Dalam penutupan kegiatan, Telkom memberikan doorprize berupa tiga unit kamera CCTV Antares Eazy kepada peserta terpilih. Selain itu, pengunjung diberi kesempatan melihat demo produk digital unggulan seperti Netmonk, Pijar Sekolah, Antares Eazy, dan OCA Indonesia — semuanya menampilkan solusi AI untuk pemantauan jaringan, pengelolaan kampus digital, dan komunikasi pintar.
Dengan rangkaian kegiatan yang penuh kolaborasi dan komitmen, Telkom AI Connect kembali menegaskan perannya sebagai penggerak ekosistem transformasi digital Indonesia. Melalui sinergi antara kampus, industri, dan pemerintah, agenda besar pengembangan SDM unggul di era AI diharapkan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih inovatif, produktif, dan kompetitif di tingkat global.
Rekomendasi
