JAKARTA - Harga batu bara terus menunjukkan tren positif di pasar global.
Pada perdagangan Kamis, 6 November 2025, harga batu bara untuk kontrak pengiriman bulan mendatang di ICE Newcastle ditutup pada US$ 110,65/ton, menguat 0,64% dibandingkan hari sebelumnya. Dalam seminggu terakhir, batu bara naik 1,61%, sementara dalam sebulan terakhir mencatat kenaikan 5,58%.
Meski dunia gencar beralih ke energi baru-terbarukan, energi fosil seperti batu bara tetap menjadi komoditas strategis yang sulit ditinggalkan. Permintaan global yang stabil membuat harga batu bara tetap berada di zona positif.
Baca Juga
Batu Bara dan Isu Perubahan Iklim
Dalam konteks global, penggunaan batu bara masih menjadi sorotan. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menekankan pada KTT Iklim COP30 di Brasil bahwa kegagalan dunia dalam menahan kenaikan suhu global di atas 1,5°C adalah bentuk “kegagalan moral” dan sikap abai terhadap perubahan iklim.
Meski begitu, realitas pasar menunjukkan bahwa kebutuhan energi fosil masih tinggi. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong harga batu bara tetap kuat di kisaran US$110/ton, bahkan di tengah upaya transisi energi hijau.
Analisis Teknikal Harga Batu Bara
Secara teknikal, batu bara berada di zona bullish dengan Relative Strength Index (RSI) sebesar 73, menunjukkan momentum kenaikan yang kuat. Namun, RSI di atas 70 menandakan kondisi jenuh beli (overbought), sehingga risiko koreksi juga meningkat.
Indikator Stochastic RSI memperkuat sinyal ini, berada di angka 91, menunjukkan potensi terbatasnya ruang kenaikan harga dalam jangka pendek. Target support terdekat berada di US$109/ton (Moving Average 5). Jika harga menembus level ini, harga berisiko turun ke kisaran US$106-105/ton.
Di sisi lain, ruang kenaikan masih ada, dengan target resisten US$111-112/ton. Penembusan di atas level ini dapat mendorong harga ke US$113-116/ton, meski peluangnya terbatas karena indikasi overbought yang kuat.
Prospek dan Risiko Pasar Batu Bara
Batu bara tetap menjadi komoditas penting untuk energi dan industri global. Permintaan yang stabil dari negara-negara besar, termasuk Tiongkok dan India, menjaga harga tetap kuat. Namun, sinyal teknikal menunjukkan bahwa investor perlu mewaspadai risiko koreksi jangka pendek.
Faktor eksternal, seperti kebijakan transisi energi, ketegangan geopolitik, dan regulasi emisi karbon, juga dapat mempengaruhi pergerakan harga. Analisis harian dan pemantauan pasar tetap krusial bagi pelaku industri dan investor.
Harga batu bara saat ini mencerminkan kombinasi permintaan kuat dan sentimen pasar global, sekaligus menunjukkan batasan kenaikan jangka pendek akibat kondisi overbought. Pelaku pasar perlu memantau level support dan resisten untuk menentukan strategi trading atau investasi yang tepat.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Update Terbaru Jadwal Kapal Pelni Rute Kumai Surabaya November 2025
- Jumat, 07 November 2025
Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Jumat 7 November 2025 Terbaru Hari Ini
- Jumat, 07 November 2025
Berita Lainnya
Pilihan 5 Rumah Subsidi Berkualitas Harga Terjangkau Kabupaten Semarang
- Jumat, 07 November 2025
Lotte Dorong Hilirisasi Industri Nasional Lewat Proyek Petrokimia Besar
- Jumat, 07 November 2025
Terpopuler
1.
2.
Proyek DME Jadi Pilar Strategi Substitusi LPG Nasional Segera
- 07 November 2025
3.
BNI Perkuat Pembiayaan UMKM Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- 07 November 2025
4.
Apindo Inginkan Upah Minimum 2026 Sesuai Produktivitas Industri
- 07 November 2025
5.
Wamendag Roro Dorong IEU-CEPA Tingkatkan Daya Saing Indonesia
- 07 November 2025












