Proyeksi Harga Batu Bara Indonesia 2026: Stabil tapi Tetap Perlu Waspada Fluktuasi
- Kamis, 06 November 2025
JAKARTA - Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) memprediksi harga batu bara Indonesia pada 2026 cenderung stabil. Faktor utama penentu harga adalah permintaan dan produksi global yang terus berubah.
Saat ini, harga batu bara bergerak di kisaran US$90—US$110 per ton. Plt. Direktur Eksekutif APBI, Gita Mahyarani, menyatakan setiap kategori batu bara akan memiliki pergerakan harga yang berbeda-beda.
Gita menambahkan, pergerakan harga pada tahun depan diprediksi mirip seperti akhir tahun 2025. “Kalau saya lihat, mungkin agak-agak mirip sama review-nya pada akhir-akhir tahun ini. Apakah ada peningkatan signifikan? Enggak juga, karena harga komoditas, terutama batu bara, ini sangat ditentukan oleh permintaan itu sendiri,” kata Gita di Coalindo Coal Conference 2025, Kamis, 6 November 2025.
Baca JugaIndonesia Pulihkan Ekspor Udang Rp20,4 Miliar ke Amerika Serikat
“Jadi, ada supply dan demand. Nah, itulah yang kita bisa selalu berpatokkan supply dan demand-nya ini berapa,” lanjut dia.
Permintaan Global dan Pasar Baru
Gita menilai importir utama batu bara Indonesia, yaitu China, masih membutuhkan batu bara Indonesia. Namun, produksi batu bara China juga masih kuat, sehingga harga cenderung stabil.
Meski stabil, harga batu bara tetap berpotensi melonjak jika terjadi konflik geopolitik yang mengguncang kebutuhan energi dunia. “Kami memproyeksikan itu rasanya tidak akan ada perubahan signifikan, kecuali misalnya ada kejadian-kejadian geopolitikal yang kemarin seperti Ukraina, Rusia, tetapi kan kita enggak mau juga berharap itu terjadi,” ujar Gita.
Di sisi lain, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Surya Herjuna, menyatakan Indonesia mulai mencari pasar ekspor baru. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penurunan permintaan dari China dan India.
Surya menjelaskan Filipina kini mulai menjadi pasar penopang ekspor batu bara Indonesia. “Kalau data kita sih yang [permintaannya] mulai agak naik Filipin ya. Filipin sekarang menjadi backbone juga untuk ekspor batu bara kita. Artinya ya ada pasar baru lah di [luar] China sama India,” kata Surya.
Negara kepulauan seperti Filipina membutuhkan pasokan batu bara yang besar untuk pembangkit listrik di masing-masing pulau. Surya tidak merinci besaran ekspor, tetapi menegaskan kebutuhan Filipina cukup signifikan.
Tren Ekspor dan Produksi Batu Bara Indonesia
Surya memperkirakan ekspor batu bara Indonesia tahun 2025 lebih rendah sekitar 525 juta ton. Angka ini turun 30 juta ton dibandingkan realisasi ekspor tahun 2024 yang mencapai 555 juta ton.
Penurunan ekspor dipengaruhi kondisi makroekonomi global yang tidak menentu. Hal ini menyebabkan permintaan dari mitra seperti China dan India mengalami penurunan sementara.
Surya menegaskan, turunnya permintaan bukan berarti batu bara Indonesia tidak laku. “Memang ada kecenderungan turun, tetapi turunnya itu kan bukan karena batu bara kita enggak laku. Memang, ekonomi kan lagi turun. Di China juga turun, di India juga turun. Artinya juga DMO juga turun,” jelasnya.
Produksi batu bara Indonesia pada Januari hingga September 2025 tercatat mencapai 585 juta ton. Angka ini menurun 7,47% secara year on year dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Harga Batu Bara Berdasarkan Kategori
Berdasarkan data Argus Media dan Coalindo, harga batu bara kategori Indonesia Coal Index (ICI) 1, yaitu Indonesian 6.500 GAR / 6.200 NAR, tercatat US$100,5 per ton pada Oktober 2025. Bulan sebelumnya, September, harganya US$99,73 per ton, dan Agustus US$99,96 per ton.
Kategori ICI 2, Indonesian 5.800 GAR / 5.500 NAR, tercatat US$77,50 per ton pada Oktober, US$76,20 pada September, dan US$75,41 pada Agustus 2025. ICI 3, Indonesian 5.000 GAR / 4.600 NAR, berada di US$60,74 per ton pada Oktober, US$58,55 pada September, dan US$57,78 pada Agustus 2025.
Kategori ICI 4, Indonesian 4.200 GAR / 3.800 NAR, berada di US$44,67 per ton pada Oktober, US$43,00 pada September, dan US$42,53 pada Agustus. ICI 5, Indonesian 3.400 GAR / 3.000 NAR, tercatat US$31,53 pada Oktober, US$30,73 pada September, dan US$30,62 pada Agustus 2025.
Selain itu, harga batu bara melonjak pada perdagangan awal November 2025. Pada Selasa, 4 November 2025, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan depan ditutup di US$110,85 per ton, naik 1,14% dari hari sebelumnya.
Kenaikan ini menjadi yang tertinggi sejak 27 Agustus 2025. Harga batu bara pun menguat tiga hari beruntun dengan kenaikan total 6,69% selama periode tersebut.
Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Spesifikasi realme GT8 Pro Lengkap dengan UI 7.0 dan Android 16 Terbaru
- Kamis, 06 November 2025
Berita Lainnya
PGN Kembangkan Biomethane Sumsel Dorong Energi Bersih Terbarukan Nasional
- Kamis, 06 November 2025
Update Harga BBM Nonsubsidi November 2025, Pertadex dan Dexlite Naik Rp200
- Kamis, 06 November 2025
Cara Efektif Menghentikan Bunyi Alarm Meteran Listrik Prabayar di Rumah
- Kamis, 06 November 2025
Proses Digitalisasi RKAB 2026 Batu Bara, Efisiensi Administrasi Hingga 50 Persen
- Kamis, 06 November 2025
Harga Minyak Dunia Stabil Meski Stok AS Meningkat Signifikan Oktober 2025
- Kamis, 06 November 2025
Terpopuler
1.
Shutdown Bikin AS Pangkas 10 Persen Penerbangan Nasional
- 06 November 2025
2.
3.
Laba ANJT Melonjak 1.520%, Akuisisi First Resources Jadi Katalis
- 06 November 2025
4.
Prima Globalindo Umumkan Dividen Interim Rp 3 Miliar Lebih
- 06 November 2025
5.
Tokopedia dan TikTok Shop Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
- 06 November 2025













